Thursday, January 15, 2015

Kasus Bully di Facebook Kembali Menelan Korban


Semua yang ada di alam ini selalu memiliki dua sisi, sisi positif dan juga sisi negatif. Semua yang ada dan kembang tidak lepas dari dua sisi itu, apapun itu. Saat ini teknologi semakin berkembang, berbagai hal baru juga mengikuti di belakangnya. Meskipun sudah mencoba cukup keras untuk menghalangi perkembangan teknologi, tetap saja kita tidak bisa menghalangi perkembangan teknologi yang terus saja terjadi hamper setiap hari dan setiap saat sehingga kita tidak mampu untuk membendungnya.

Salah satu yang mengikuti dibalik perkembangan teknologi yang begitu pesat adalah kemunculan berbagai macam sosial media yang berusaha menghubungkan banyak orang di berbagai belahan dunia yang berbeda waktu dan tempat menjadi seolah terasa dekat hanya dengan membuat mereka berada di suatu tempat secara bersama-sama secara virtual.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa apa yang ada di alam ini tidak terlepas dari dua sisi penting, yaitu sisi positif dan juga sisi negatif. Hal yang sama juga berlaku pada sosial media. Sosial media dapat diibaratkan sebagai sebuah pisau. Baik buruk, bermanfaat atau tidaknya pisau tersebut tergantung kepada penggunanya. Kata-kata itu juga berlaku bagi pengguna sosial media.

Saat ini Facebook masih dipandang sebagai sosial media yang paling popular. Sehingga banyak orang di dalamnya yang memiliki berbagai latar belakang dan pola tingkah yang berbeda. Hal tersebut membuat banyak hal terjadi di dunia maya melalui Facebook. Salah satu contoh kejahatan yang sering terjadi di dunia maya adalah bullying yang tidak jarang kerap memakan korban jiwa. Seperti yang terjadi pada seorang gadis baru-baru ini.

Penghinaan yang dilakukan oleh seorang pengguna Facebook terhadap pengguna lainnya masih terus memakan korban. Seorang gadis usia remaja di India pada hari Selasa yang lalu memutuskan untuk bunuh diri setelah dirinya mengalami cyber bully oleh temannya di Facebook. Gadis yang masih sekolah di kelas XI di sebuah sekolah menengah top di Kolkata tersebut meninggalkan catatan bunuh diri sebanyak enam halaman.

Polisi yang menyelidiki kasus ini merasa terguncang. Mereka mengatakan, seandainya remaja perempuan tersebut terlebih dahulu melapor kepada polisi, tentu akhirnya akan berbeda. Namun apa daya, remaja putri tersebut lebih memilih untuk bunuh diri agar terbebas dari kasus bully tersebut. Penyebab bunuh diri tersebut ketika ditelusuri oleh polisi adalah karena gadis tersebut dihina atau dilecehkan oleh seorang teman yang dikenalnya melalui Facebook.

Sang gadis mengenal seorang pemuda di Facebook yang berusia 23 tahun beberapa bulan yang lalu. Pemuda ini memiliki dua orang teman lainnya yang turut bersekongkol dalam melakukan pelecehan terhadap remaja perempuan tersebut. Pertemanan mereka di Facebook bisa dikatakan sangat akrab. Namun kemudian keakraban mereka berangsur-angsur berkurang karena remaja perempuan tersebut berubah pikiran karena satu dan lain hal.

Remaja perempuan tersebut mulai menjauhi si pemuda. Karena dijauhi, pemuda tersebut ingin melakukan balas dendam dengan cara menyebarkan fitnah terhadap gadis tersebut. Dengan dibantu oleh dua orang teman lainnya, pemuda tersebut membuat profil palsu remaja perempuan tersebut. Mereka mengedit foto-fotonya dan kemudian di posting di Facebook lengkap dengan nomor telepon  yang dapat dihubungi. Postingan tersebut menyebutkan si remaja perempuan mencari teman (tidur) untuk berhubungan (intim).

Tidak perlu waktu lama, masuklah berbagai telepon mesum ke ponsel remaja perempuan tersebut. Ia kemudian menyadari bahwa dirinya telah dijebak. Mungkin karena sedemikian banyaknya panggilan yang masuk ke ponselnya, ia akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dengan cara gantung diri. Sebuah akhir yang menyedihkan.

Artikel Terkait

Kasus Bully di Facebook Kembali Menelan Korban
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email