Tuesday, January 29, 2019

Perbedaan Cloud Hosting dan Web Hosting Tradisional

Hosting adalah service yang digunakan untuk menyimpan data-data dalam sebuah website. Dengan layanan ini maka informasi yang tercantum pada website pun dapat diakses oleh pengguna melalui internet. Data yang dimaksud bisa berupa file dokumen, gambar, program, hingga database. Jadi, jika Anda menginginkan website yang bisa diakses oleh publik lewat internet, maka layanan hosting ini tidak dapat diabaikan.


Umumnya hosting disewakan dalam kapasitas tertentu sesuai dengan kebutuhan. Semakin besar kapasitasnya maka semakin mahal pula harga yang harus dibayar. Dengan beragamnya kebutuhan akan layanan hosting, maka tidak mengherankan pula jika Anda bisa menemukan banyak pilihan saat akan memilihnya.


Nah, dalam artikel ini akan dibahas dua jenis layanan hosting yakni cloud hosting dan web hosting tradisional. Mungkin jika Anda memang belum terlalu mengenal masalah layanan ini, keduanya akan sekilas terlihat sama. Padahal dalam kenyataannya dua layanan ini sangat berbeda. Apa perbedaannya? Anda bisa mengetahuinya dalam ulasan berikut,


Mengenal web hosting tradisional


Salah satu layanan hosting yang paling sering digunakan adalah web hosting tradisional. Layanan hosting konvensional ini memang banyak digunakan terlebih oleh pengguna awam karena memang sudah lama ada dan telah digunakan oleh banyak orang. Dengan layanan ini maka data-data yang terdapat pada website Anda akan disimpan dalam satu server yang ada pada sebuah hardware.


Dalam perjalanannya web hosting tradisional berkembang sehingga memiliki beberapa macam tipe untuk mengakomodir kebutuhan client mereka. Beberapa jenis web hosting yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:



  • Shared web hosting: Bagi para pemula dan awam, shared web hosting adalah primadona. Alasannya tak lain adalah karena layanan yang satu ini murah (beberapa bahkan gratis) dan memang sudah banyak digunakan orang. Dalam shared web hosting, sebuah server akan dibagi kapasitasnya dan kemudian digunakan oleh beberapa ssitus sekaligus.

  • Dedicated web hosting: Jika dalam layanan shared web hosting Anda akan berbagi server dengan beberapa pengguna lainnya, dengan dedicated web hosting maka keseluruhan server hanya akan digunakan oleh situs milik Anda. Dengan keunggulan ini, tentu saja harga yang dipatok akan jauh lebih mahal dibandingkan shared web hosting.

  • VPS web hosting: Dengan menggunakan VPS (Virtual Private System), Anda memang masih akan berbagi server. Namun Anda juga akan dibekali dengan sebuah server Dengan demikian kapasitas penyimpanan memori serta CPU usage pun akan lebih longgar sehingga performa situs Anda bisa lebih baik.


Baca juga: VPS – Kenapa Penting Bagi Perusahaan Besar



  • Managed web hosting: Layanan hosting yang satu ini akan memungkinkan Anda untuk mendapatkan sebuah server sesuai dengan kebutuhan website. Artinya, server yang disewakan pada Anda akan datang dengan segala hal yang memang dibutuhkan oleh website. Biayanya mungkin akan lebih mahal, namun Anda tidak perlu kesulitan untuk mengatur website lagi.


Pengertian cloud hosting


Setelah mengenal tentang web hosting tradisional, sekarang mari berpindah ke cloud hosting. Di samping pemahaman tentang web hosting tradisional, Anda juga perlu memahami teknologi yang satu ini untuk bisa memlih mana layanan hosting yang tepat untuk website. Cloud hosting adalah sebuah inovasi dalam layanan hosting yang memungkinkan Anda untuk menyimpan data-data pada website dalam sebuah cloud atau awan.


Apa sebenarnya cloud ini? Cloud sejatinya merupakan sebuah perumpamaan untuk menyebut internet. Artinya, jika Anda menggunakan cloud hosting maka data-data Anda akan disimpan di sebuah server virtual yang ada dalam internet. Layanan ini tidak lagi menggunakan ruang penyimpanan fisik (hardware) seperti web hosting tradisional.


Nah setelah mengetahui definisi keduanya, mari sekarang kita menelaah apa perbedaan di antara web hosting tradisional dengan cloud hosting dalam poin-poin berikut ini.


Beberapa perbedaan cloud hosting dengan web hosting tradisional


Dari sekilas penjelasan di atas seharusnya Anda sudah bisa mendapatkan gambaran tentang perbedaan antara cloud hosting dengan web hosting tradisional—seperti tentang fisik ruang penyimpanan keduanya. Untuk perbandingan yang lebih detail, Anda bisa menyimak penjelasan dalam poin-poin berikut ini.




  • Dari segi performa




Mari membahas poin yang selalu menjadi pertimbangan utama dalam memilih hosting untuk website, yakni performa. Seperti yang telah disebutkan dalam paragraf pengenalan web hosting tradisional, layanan ini menyediakan server yang digunakan oleh beberapa user sekaligus. Akibatnya kapasitas ruang penyimpanan serta bandwidth yang tersedia pun akan terbatas. Jadi tidak mengherankan jika kadang kala website butuh waktu lama untuk loading.


Di sisi lain, cloud hosting tidak memiliki ruang penyimpanan fisik karena pada dasarnya layanan ini merupakan sebuah layanan virtual. Anda memang akan menggunakan layanan ini dengan user lain, namun jika terdapat kendala seperti loading yang lambat server cloud Anda akan segera dipindahkan oleh sistem. Hasilnya Anda tidak lagi merasakan kendala tersebut dan performa website pun bisa tetap prima.




  • Dari segi kontrol data




Pada web hosting tradisional Anda harus berbagi dengan user lain sehingga tidak ada kendali yang utuh terhadap server yang telah dibeli. Sebagai ilustrasi, apabila user lain menginginkan performa yang lebih baik maka website Anda pun akan berisiko menjadi lambat dan lebih susah diakses.


Lain halnya dengan cloud hosting. Selama menyewa space tertentu dalam cloud server maka ruang tersebut berada dalam control Anda sepenuhnya. Jika dalam web hosting tradisional Anda bisa terdampak risiko performa web melambat karena bandwidth yang dibagi dengan user lain, maka hal tersebut tidak terjadi pada cloud hosting. Ini karena cloud server akan segera memindahkan Anda ke server yang lebih lapang saat bandwidth terbatas.




  • Dari segi biaya




Saat ingin menggunakan layanan web hosting tradisional Anda harus membayar server yang digunakan berikut dengan hardware. Padahal kenyataanya ruang tersebut juga digunakan oleh user lain. Biaya ini akan membengkak jika Anda memutuskan untuk membeli web hosting tradisional tipe dedicated.


Bagaimana dengan cloud hosting? Dalam cloud hosting, Anda cukup mengeluarkan dana sesuai dengan layanan yang didapat. Tidak perlu mengeluarkan dana tambahan untuk server yang mungkin tidak Anda gunakan. Jika diibaratkan, pembiayaan cloud hosting serupa dengan membayar tagihan listrik atau biaya berlangganan operator seluler.


Cloud hosting adalah pilihan tepat?


Setelah tiba pada titik ini Anda mungkin akan beranggapan bahwa cloud hosting merupakan pilihan terbaik untuk website. Namun benarkah demikian? Well, hal ini masih tergantung pada beberapa pertimbangan. Ada beberapa pertimbangan yang memang membuat cloud hosting menjadi layanan terbaik untuk Anda. Namun ada juga beberapa kondisi yang menyebabkan web hosting tradisional justru lebih baik. Misalnya untuk para pemula, web hosting tradisional akan tepat untuk Anda karena biayanya murah dan sudah bisa mengakomodasi kebutuhan.


Baca juga: Cara Memilih Hosting Terbaik


Itulah dia perbedaan antara cloud hosting dengan web hosting tradisional. Baik web hosting tradisional maupun cloud hosting adalah layanan hosting yang bisa mengakomodir kebutuhan Anda. Tinggal bagaimana Anda mengaturnya agar bisa mendukung performa website. Tetap semangat dalam merancang website dan jangan pernah lelah untuk terus mencoba!



The post Perbedaan Cloud Hosting dan Web Hosting Tradisional appeared first on Blog Dewaweb.

Artikel Terkait

Perbedaan Cloud Hosting dan Web Hosting Tradisional
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email